“ KEUTAMAAN SHALAT SUNNAT DHUHA “
“ KEUTAMAAN SHALAT SUNNAT DHUHA “
Oleh : H. Sunaryo A.Y.
Shalat Dhuha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Matahari
sedang naik, yaitu kira-kira setinggi lebih kurang 7 (tujuh) hasta atau
sekitar setinggi satu tombak yaitu antara pukul 07.00 pagi sampai masuk
waktu Dzuhur, ( sekitar pukul 11.00 siang ).
Adapun dalil Shalat Sunnat Dhuha adalah sabda Rosulullah SAW
dalam beberapa Hadist dari Sahabat Abu Huraira ra antara lain sebagai
berikut :
• Bersabda Rosulullah SAW :
“ Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng, akan di
ampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. “
( HR Tirmidzi )
• Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Sesungguhnya di Surga itu ada pintu yang disebut pintu Dhuha, maka
tatkala di hari Kiamat nanti ada panggilan khatib : “ Siapakah orang yang
suka membiasakan shalat Dhuha ? Inilah pintu kamu sekalian, masuklah kamu
sekalian dengan penuh Rahmat Allah SWT. “ ( HR Thabrani )
• Abu Hurairah ra pernah berkata :
“ Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi SAW untuk berpuasa 3 (tiga
) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat Sunnat
Dhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim
)
• Dari Mu’im bin Hammar, bahwasanya Nabi SAW bersabda :
“ Tuhanmu yang Maha Tinggi telah berseru : “ Hai anak Adam ! Shalatlah
empat rakaat bagi Aku dari awal siang. Maka Aku akan cukupkan engkau di
akhir siang itu”. ( HR Ahmad dan Abu Daud )
• Dari Aisyah ra, ia berkata : “ Adalah Rosulullah SAW biasa Shalat
Dhuha 4 ( empat ) rakaat dan ia menambah ( sebanyak mungkin ) menurut apa
yang dikehendaki Allah SWT.” (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah )
• Dari Ummu Hani diceritakan, sesungguhnya ia pernah datang kepada
Nabi SAW pada tahun di taklukkannya kota Mekkah. Waktu itu, Nabi SAW
berada di bagian atas kota Mekkah. Lalu Rosulullah SAW berdiri menuju ke
tempat mandinya. Fatimah lantas mendinginkannya. Kemudian ia mengambil
pakaiannya dan berselimut dengan pakaian itu. Selanjutnya, ia Shalat 8 (
delapan ) rakaat, yaitu Shalat Dhuha. ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )
Adapun keutamaan ( fadhilah ) Shalat Sunnat Dhuha perhatikan
Hadist-Hadist Rosulullah SAW seperti berikut :
• Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Pada tiap pagi dianjurkan atas diri seseorang dari kamu untuk
bersedekah. Maka tiap-tiap tasbih itu sedekah dan tiap-tiap tahmid ( puji
) itu sedekah. Pada tiap-tiap tahlil pun sedekah dan tiap-tiap menyuruh
kepada kebaikan itu juga sedekah. Begitu pula mencegah kemungkaran itu
sedekah. Namun diantara semua itu cukuplah sebagai penggantinya ialah
mengerjakan dua rakaat Dhuha. “ ( HR Muslim dan Abu Dzar )
• Dari Abdullah bin Buraidah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa ia
pernah mendengar Rosulullah SAW bersabda :
“ Dalam diri manusia itu ada 360 ( Tiga Ratus Enam Puluh ) ruas yang
setiap darinya diharuskan bersedekah. Para Sahabat bertanya : Kalau
begitu, siapa yang mampu berbuat demikian ya Rosulullah ? Rosulullah SAW
menjawab : “ Mengeluarkan dahak di Masjid lalu ditanamnya atau
menyingkirkan sesuatu gangguan dari jalan, itu juga sedekah. Tetapi kalau
engkau tidak bisa, kerjakanlah dua rakaat Dhuha. Karena itu mencukupi
dari semua itu “ ( HR Ahmad dan Abu Daud )
Saudaraku, sesama Muslim.
Begitu banyak fadhilah, keutamaan Shalat Sunnat Dhuha, seyogyanya sebagai
muslim yang baik tergerak hati kita untuk mengerjakan ( mengamalkan )
Shalat Sunnat Dhuha. Betapa tidak, kapan lagi kita akan mendapatkan
kesempatan untuk meraih, menggapai pahala untuk bekal akhirat kita ?
Hayo, saudaraku, jangan ragu dan bimbang lagi, mari dengan ikhlas kita
mengerjakan Shalat Sunnat Dhuha.
• Cara mengerjakan Shalat Dhuha.
1. Niat Shalat Dhuha :
2. Surat yang dibaca setelah Al-Fatihah :
a. Pada rakaat pertama surat Asy-Syams.
b. Pada rakaat kedua surat Adh-Dhuha.
3. Selesai shalat, membaca do’a sebagai berikut :
“ Ya Allah, ya Tuhanku, bahwa kami waktu Dhuha itu milik Engkau dan
kebajikan ( kemewahan ) itu milik Engkau, dan keindahan itu milik Engkau
dan kekuatan itu milik Engkau dan kekuasaan itu milik Engkau dan
pemeliharaan itu milik Engkau. Ya Allah, Tuhanku, jika keadaan rezekiku
di langit, maka turunkanlah dan jika adanya didalam bumi maka
keluarkanlah dan jika adanya didalam air atau dilaut maka keluarkanlah ia
dan jika ia lambat, percepatlah dan jika ia sulit, gampangkanlah dan jika
ia haram, sucikanlah dan jika jauh, dekatkanlah ia dan jika sedikit,
perbanyaklah ia padaku dan jika banyak, berkahilah ia bagiku dan
sampaikanlah dimana saja aku berada. Janganlah Engkau pindahkan aku ke
tempat itu, dan jadikanlah tanganku diatasnya, untuk menjadi pemberi dan
janganlah tanganku dijadikan dibawah untuk jadi tukang minta.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan hak ( bekal )
Dhuha Engkau, kebagusan Engkau, keindahan Engkau, kekuatan Engkau,
kekuasaan Engkau dan pemeliharaan Engkau. Tiada daya dan kekuatan,
kecuali dengan pertolongan Engkau. Berilah aku apa yang Engkau engkau
kepada hamba-hamba Engkau yang soleh. Dan sampaikanlah shalawat kepada
Nabi Muhammad SAW dan keluarganya beserta para Sahabatnya. Semoga mereka
mendapat keselamatan dan segala Puji bagi Allah, Tuhan Seru Sekalian
Alam.”
Saudaraku, kerjakanlah Shalat Sunnat Dhuha setiap pagi, paling
sedikit 2 ( dua ) rakaat atau 4 ( empat ) rakaat atau 6 ( Enam ) rakaat
dan paling banyak 8 ( delapan ) rakaat.
****
( Bahan-bahan (materi) dikutip dari Buku “FIQIH” Oleh : Drs. H. Moh
Rifai, Untuk Madrasah Aliyah. Kurikulum 1984, Edisi 1991. Penerbit
“Wicaksana “ Semarang, buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” Oleh : Abdul Manan
bin H. Muhammad Sobari dan Buku “KUMPULAN SHALAT SUNNAT” Oleh : A.
Aminudin Pandeglang Banten )
Oleh : H. Sunaryo A.Y.
Shalat Dhuha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Matahari
sedang naik, yaitu kira-kira setinggi lebih kurang 7 (tujuh) hasta atau
sekitar setinggi satu tombak yaitu antara pukul 07.00 pagi sampai masuk
waktu Dzuhur, ( sekitar pukul 11.00 siang ).
Adapun dalil Shalat Sunnat Dhuha adalah sabda Rosulullah SAW
dalam beberapa Hadist dari Sahabat Abu Huraira ra antara lain sebagai
berikut :
• Bersabda Rosulullah SAW :
“ Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng, akan di
ampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. “
( HR Tirmidzi )
• Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Sesungguhnya di Surga itu ada pintu yang disebut pintu Dhuha, maka
tatkala di hari Kiamat nanti ada panggilan khatib : “ Siapakah orang yang
suka membiasakan shalat Dhuha ? Inilah pintu kamu sekalian, masuklah kamu
sekalian dengan penuh Rahmat Allah SWT. “ ( HR Thabrani )
• Abu Hurairah ra pernah berkata :
“ Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi SAW untuk berpuasa 3 (tiga
) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat Sunnat
Dhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim
)
• Dari Mu’im bin Hammar, bahwasanya Nabi SAW bersabda :
“ Tuhanmu yang Maha Tinggi telah berseru : “ Hai anak Adam ! Shalatlah
empat rakaat bagi Aku dari awal siang. Maka Aku akan cukupkan engkau di
akhir siang itu”. ( HR Ahmad dan Abu Daud )
• Dari Aisyah ra, ia berkata : “ Adalah Rosulullah SAW biasa Shalat
Dhuha 4 ( empat ) rakaat dan ia menambah ( sebanyak mungkin ) menurut apa
yang dikehendaki Allah SWT.” (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah )
• Dari Ummu Hani diceritakan, sesungguhnya ia pernah datang kepada
Nabi SAW pada tahun di taklukkannya kota Mekkah. Waktu itu, Nabi SAW
berada di bagian atas kota Mekkah. Lalu Rosulullah SAW berdiri menuju ke
tempat mandinya. Fatimah lantas mendinginkannya. Kemudian ia mengambil
pakaiannya dan berselimut dengan pakaian itu. Selanjutnya, ia Shalat 8 (
delapan ) rakaat, yaitu Shalat Dhuha. ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )
Adapun keutamaan ( fadhilah ) Shalat Sunnat Dhuha perhatikan
Hadist-Hadist Rosulullah SAW seperti berikut :
• Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Pada tiap pagi dianjurkan atas diri seseorang dari kamu untuk
bersedekah. Maka tiap-tiap tasbih itu sedekah dan tiap-tiap tahmid ( puji
) itu sedekah. Pada tiap-tiap tahlil pun sedekah dan tiap-tiap menyuruh
kepada kebaikan itu juga sedekah. Begitu pula mencegah kemungkaran itu
sedekah. Namun diantara semua itu cukuplah sebagai penggantinya ialah
mengerjakan dua rakaat Dhuha. “ ( HR Muslim dan Abu Dzar )
• Dari Abdullah bin Buraidah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa ia
pernah mendengar Rosulullah SAW bersabda :
“ Dalam diri manusia itu ada 360 ( Tiga Ratus Enam Puluh ) ruas yang
setiap darinya diharuskan bersedekah. Para Sahabat bertanya : Kalau
begitu, siapa yang mampu berbuat demikian ya Rosulullah ? Rosulullah SAW
menjawab : “ Mengeluarkan dahak di Masjid lalu ditanamnya atau
menyingkirkan sesuatu gangguan dari jalan, itu juga sedekah. Tetapi kalau
engkau tidak bisa, kerjakanlah dua rakaat Dhuha. Karena itu mencukupi
dari semua itu “ ( HR Ahmad dan Abu Daud )
Saudaraku, sesama Muslim.
Begitu banyak fadhilah, keutamaan Shalat Sunnat Dhuha, seyogyanya sebagai
muslim yang baik tergerak hati kita untuk mengerjakan ( mengamalkan )
Shalat Sunnat Dhuha. Betapa tidak, kapan lagi kita akan mendapatkan
kesempatan untuk meraih, menggapai pahala untuk bekal akhirat kita ?
Hayo, saudaraku, jangan ragu dan bimbang lagi, mari dengan ikhlas kita
mengerjakan Shalat Sunnat Dhuha.
• Cara mengerjakan Shalat Dhuha.
1. Niat Shalat Dhuha :
2. Surat yang dibaca setelah Al-Fatihah :
a. Pada rakaat pertama surat Asy-Syams.
b. Pada rakaat kedua surat Adh-Dhuha.
3. Selesai shalat, membaca do’a sebagai berikut :
“ Ya Allah, ya Tuhanku, bahwa kami waktu Dhuha itu milik Engkau dan
kebajikan ( kemewahan ) itu milik Engkau, dan keindahan itu milik Engkau
dan kekuatan itu milik Engkau dan kekuasaan itu milik Engkau dan
pemeliharaan itu milik Engkau. Ya Allah, Tuhanku, jika keadaan rezekiku
di langit, maka turunkanlah dan jika adanya didalam bumi maka
keluarkanlah dan jika adanya didalam air atau dilaut maka keluarkanlah ia
dan jika ia lambat, percepatlah dan jika ia sulit, gampangkanlah dan jika
ia haram, sucikanlah dan jika jauh, dekatkanlah ia dan jika sedikit,
perbanyaklah ia padaku dan jika banyak, berkahilah ia bagiku dan
sampaikanlah dimana saja aku berada. Janganlah Engkau pindahkan aku ke
tempat itu, dan jadikanlah tanganku diatasnya, untuk menjadi pemberi dan
janganlah tanganku dijadikan dibawah untuk jadi tukang minta.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan hak ( bekal )
Dhuha Engkau, kebagusan Engkau, keindahan Engkau, kekuatan Engkau,
kekuasaan Engkau dan pemeliharaan Engkau. Tiada daya dan kekuatan,
kecuali dengan pertolongan Engkau. Berilah aku apa yang Engkau engkau
kepada hamba-hamba Engkau yang soleh. Dan sampaikanlah shalawat kepada
Nabi Muhammad SAW dan keluarganya beserta para Sahabatnya. Semoga mereka
mendapat keselamatan dan segala Puji bagi Allah, Tuhan Seru Sekalian
Alam.”
Saudaraku, kerjakanlah Shalat Sunnat Dhuha setiap pagi, paling
sedikit 2 ( dua ) rakaat atau 4 ( empat ) rakaat atau 6 ( Enam ) rakaat
dan paling banyak 8 ( delapan ) rakaat.
****
( Bahan-bahan (materi) dikutip dari Buku “FIQIH” Oleh : Drs. H. Moh
Rifai, Untuk Madrasah Aliyah. Kurikulum 1984, Edisi 1991. Penerbit
“Wicaksana “ Semarang, buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” Oleh : Abdul Manan
bin H. Muhammad Sobari dan Buku “KUMPULAN SHALAT SUNNAT” Oleh : A.
Aminudin Pandeglang Banten )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar